Senin, 16 Januari 2012

Sistem Gerak

Penyakit atau Kelainan Pada Sistem Gerak

Gangguan atau kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi padatulang dan otot. Gangguan atau kelainan tersebut dapat terjadi akibataktivitas atau beban gerak yang berlebihan, pengaruh vitamin, atauterjadinya infeksi oleh mikroorganisme.

1. Gangguan pada Sistem Rangka
Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secarafisik, gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguankedudukan tulang belakang.


a. Gangguan fisik
Gangguan yang paling umum terjadi pada tulang adalah kerusakan fisiktulang seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patahtulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zonatersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akanmengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan.
Berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok sebagai berikut :
1. Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.
2. Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yangada di sekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul kepermukaan kulit.
3. Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4. Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.

b. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsihormon atau vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskansebagai berikut :
1. Rakhitis
Rakhitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitaminD. Vitamin D berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang.Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Padapenderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang tibia dan fibula)melengkung menyerupai huruf X atau O
2. Mikrosefalus
Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehinggakepala berukuran kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhantulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.
3. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massatulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasidan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan bahan tulang.Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada priamaupun wanita.
4. Kelainan akibat suatu penyakit
Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapatmenyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.

c. Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengannormal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagaiberikut :
1. Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulangpenyusun sendi dari posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringanligamen yang sobek atau tertarik
2. Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tibaatau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnyarasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi
3. Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian. .
4. Artritis
Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi.Gangguan artritis dapat dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis dangautartritis. Rhematoid merupakan proses peradangan atau pengapuranpada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di persendian.Osteoartritis merupakan penipisan tulang rawa yang menghubungkanpersendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalanrnetabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat padapersendian.

d. Gangguan tulang belakang ¬
Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisitulang belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batangtulang belakang. Gangguan yang disebabkan oleh kelainan tulang belakangdikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Skoliosis melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan atau kiri
2. Kifosis, perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang menjadi bongkok
3. Lordosis, melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang
4. Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan.

2. Gangguan pada Sistem Otot
Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguanpada otot akan mempengaruhi aktivitas gerak. Gangguan pada otot dapatterjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut ini:
1. Atrofi
Atrofi merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil ataukehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkanoleh penyakit poliomielitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus.Virus ini menyebabkan kerusakan saraf yang mengkoordinasi otot keanggota gerak bawah.
2. Hipertrofi
Hipertrofi merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat.Hipertrofi disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameterserabut-serabut otot membesar
3. Hernia abdominalis
Hernia abdominalis merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut
4. Tetanus
Tetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secaraterus-menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi.Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium tetani.
5. Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguangerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacatgenetik.
6. Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemahdan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh hormon tiroiddan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal.


Teknologi Yang Berhubungan dengan Sistem Gerak

Untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak, maka diciptakan beberapateknologi yang dikembangkan untuk pengobatannya antara lain :

1. Penggantian Sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendiyang rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena(misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian,kedua sisidirekatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkanfisiologi tulang tetap normal.

2. Transplantasi Sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yanglain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsumdari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpamerusaknya,karena sumsum sangat lunak.

3. Penaggulangan Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulangbelakang bayi baru lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanyaberhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang ataupeleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yangserius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukantindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace) sedini mungkin.Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

4. Penyembuhan Patah Tulang
Dilakukan dengan cara :
a. Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
b. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah.
c. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.

Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Pada Sistem Gerak

1. Olahraga
Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang.Olahraga dibutuhkan agar tulang tidak keropos. Untuk mencegah tulangkeropos, pilih olahraga yang bersifat pembebanan, terutama yangmenghasilkan tekanan kuat pada tulang. Biasanya, tulang akan bereaksiterhadap beban yang diterima, sehingga akan terjadi penambahankepadatan atau densitas tulang. Olahraga pembebanan juga tidak butuhbanyak biaya, karena bisa kita lakukan di mana saja, misalnya joging,bersepeda, dan berenang.

2. Melakukan tes tulang secara rutin
Untuk mengetahui apakah tulang bagus atau keropos, bisa dilakukandengan alat pengukur kepadatan tulang yang disebut central devices.Pemerikasaan ini dianjurkan untuk usia tertentu (50 tahun ke atas)sesuai kebutuhan. Bisa 6 bulan atau setahun sekali. Harus diwaspadaitulang yang cepat keropos, misalnya tulang belakang, dan tulang yangpanjang (kaki dan tangan), karena fungsinya yang banyak melakukangerakan dan menopang berat badan.

3. Makan Bergizi
Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi., sepertisayur-sayuran, buah-buahan dan susu berkalsium tinggi. Gizi takseimbang akan membuat tubuh terserang penyakit, yang bisa berpengaruhpada tulang. Akibatnya, hormon yang merangsang pembentukan tulang danmetabolisme tubuh akan terganggu, sehingga tulang pun akan makinkeropos.

4. Aktivitas seimbang
Beraktivitas Dengan berlebihan, mengakibatkan tulang rawan di ujungsendi dapat mengurai, menyebabkan penyempitan ruang sendi dan tulanguntuk berfungsi bersama. Pertumbuhan tulang yang menyakitkan, dapatmenyebabkan peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan mungkinosteoarthritis, jenis arthritis yang paling umum. Jenis lain arthritisadalah rheumatoid arthritis, penyakit autoimun yang ditandai olehperadangan ekstrim.

5. Mengonsumsi makanan berkalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D membantu menjaga tulang kuat. Tulang kuat dapatmembuat Anda tetap tegak pada kaki Anda, dan mencegah jatuh yang dapatmerusak sendi. Produk susu dan makanan hijau, sayuran seperti brokolidan kale merupakan sumber kalsium yang baik.

6. Memperkuat Otot Sekitar Sendi
Otot-otot kuat di sekitar sendi berarti mengurangi beban senditersebut. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki otot paha yang lemahmeningkatkan risiko radang sendi lutut, misalnya. Bahkan peningkatankecil di kekuatan otot dapat mengurangi risiko itu. Hindari pergerakanyang cepat dan berulang pada sendi yang terdampak.

"WidyatamaBlogCompetition"

4 komentar: