Kamis, 19 Januari 2012

Sistem Reproduksi


Penyakit atau Kelainan pada Sistem Reproduksi
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dialami dan disebabkab oleh berbagai factor, ada yang dari luar ada pula yang dari dalam. yang dari luar misalnya karena masuknya bakteri atau virus. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia :
1.     Amenore
      Penyakit ini mengacu pada suatu kondisi di mana seorang individu gagal untuk menstruasi. Ada dua jenis amenorrhea amenore primer dan sekunder. Amenore primer adalah keterlambatan siklus menstruasi abnormal, dan amenore sekunder terjadi pada wanita yang belum mencapai usia premenopause.

2.     Erosi serviks
Penyakit ini adalah kondisi di mana borok terbentuk di daerah leher rahim. Hal ini ditandai dengan bintik-bintik merah dan pink cerah, sekitar pembukaan serviks. Selama awal penyakit, potongan lendir dibuang oleh tubuh. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai tingkat tindakan perbaikan.

3.     Cervicitis
     Cervicitis pada dasarnya adalah peradangan serviks uterus. Kelenjar lendir banyak terbentuk di wilayah ini, yang menjaga vagina dilumasi. Meskipun demikian, ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroba dan bakteri lainnya. Dengan demikian, infeksi pada vagina dapat ditularkan ke servik uterus yang pada akhirnya menyebabkan peradangan leher rahim.

4.     Oligomenore
Ini adalah kondisi yang ditandai oleh celah yang berkepanjangan antara dua menstruasi. Biasanya seorang wanita menstruasi setiap 25-30 hari, meskipun dalam oligomenore, perempuan hanya mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam setahun. Kondisi ini disebabkan karena kekurangan estrogen dan dapat mengakibatkan kemandulan.

5.     Demam Panas Karena Baru Melahirkan
Hal ini juga dikenal sebagai demam nifas seperti itu terjadi dalam waktu 10 hari melahirkan atau keguguran. Plasenta baku menjadi sangat rentan terhadap luka dan infeksi setelah pemisahan. Hal ini ditandai dengan demam yang sangat tinggi, dan memerlukan perhatian medis.

6.     Endometriosis
Hal ini terjadi ketika endometrium, yang biasanya garis rahim, tumbuh di tempat lain. Serbuan yang paling umum adalah tuba falopi, jaringan lapisan panggul wanita dan ovarium. Masalah terjadi karena darah biasanya melewati selama menstruasi yang terperangkap dari lapisan pengungsi, dan mengiritasi jaringan sekitarnya.

7.     Sindrom Ovarium polikistik
Sindroma ovarium polikistik (PCOS) mengacu pada kondisi ovarium wanita yang terserang penyakit ini, ovarium membesar dan ditutupi oleh sejumlah kista kecil. Jenis penyakit ini adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi. Hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang abnormal dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Jika tidak terdiagnosa pada tahap awal dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan berisiko.

8.     Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.

9.     Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.

10.Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.

11.Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, hati.

12.Endometriosis
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Misalnya dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung kemih, akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya adalah rasa nyeri saat menstruasi karena jaringan endometrisis luruh bersamaan dengan menstruasi. Dapat diobati dengan operasi atau pemberian hormon progesteron.

13.Sindrom Premenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi, progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.

14.Prostatis
Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.

15.Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Teknologi Yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
Untuk membantu mengatasi masalah reproduksi, berbagai pengetahuan tentang teknologi telah berkembang sangat pesat. Beberapa contoh terapan teknologi reproduksi tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan merupakan terapan teknologi yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan. Sperma biasanya berasal dari pasangannya (suami). Inseminasi buatan dilakukan terhadap perempuan yang suaminya mempunyai jumlah sperma yang sedikit. Sebuah variasi dari inseminasi buatan adalah penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang ovari. Selanjutnya, sperma donor ditempatkan di dalam uterus, dekat vagina.

2.     Bayi Tabung
Bayi tabung merupakan terapan teknologi biasa dilakukan terhadap perempuan (istri) yang sel telurnya tidak dapat turun ke dalam oviduk. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau kelainan bawaan sehingga saluran tersebut tersumbat. Pada bayi tabung, proses pembuahan terjadi di luar kandungan, yaitu di dalam cawan laboratorium. Telur yang belum matang diambil dari ovarium dengan suatu alat, kemudian dimatangkan dalam cawan dengan obat penyubur. Selanjutnya, sel telur yang sudah matang direaksikan dengan sperma. Setelah dua sampai empat hari, embrio siap diimplantasi ke rahim.

3.     Intracytoplasmic Sperm Injection
Intracytoplasmic sperm injection merupakan terapan teknologi dengan metode dan prosedur yang lebih canggih. Satu sel sperma disuntikkan langsung ke sebuah sel telur. Metode tersebut lebih efektif pada seorang laki-laki yang mempunyai beberapa masalah kesuburan.

4.            Pengontrolan Kehamilan
Pengontrolan kehamilan merupakan suatu terapan teknologi untuk mengontrol kehamilan. Hal tersebut dilakukan manusia antara lain berkaitan dengan masalah kependudukan ataupun kesehatan. Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi (alat pencegah kehamilan). Untuk mencegah kehamilan, meski tidak 100% tingkat keberhasilannya, beberapa ibu menggunakan obat-obatan pencegah kehamilan. Reaksi obat tersebut meliputi rintangan mekanis terhadap lintasan sperma. Beberapa jenis spermisida dalam bentuk busa, jeli, atau tablet merupakan bahan kimia yang dapat mematikan sperma. Cara lain yang biasa digunakan adalah dengan memasukkan alat tertentu ke dalam.

Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Pada Sistem Reproduksi
1.     Pemeriksaan Rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin;
* Bagi pria, pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
- Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis
- Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis
- Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
- Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman, segera konsultasikan ke dokter juga.
* Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.

2.     Kebersihan Pakaian Dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.

3.     Merawat rambut yang Tumbuh di Sekitar Alat Kelamin
Perawatan bulu disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.

4.     Jangan Malas Mengganti Pembalut
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.

5.     Setelah Buang Air Kecil atau Besar
Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air bersih.

6.     Hindari Menggunakan Celana Dalam dan Celana Jeans yang Ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.

7.     Pemakaian Pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap hari.

Daftar Pustaka




"WidyatamaBlogCompetition"

1 komentar: